Balai Latihan Kerja Komunitas Darulfunun adalah bagian dari Yayasan Darul Funun El-Abbasiyah. Yayasan ini bergerak dalam sektor pendidikan dan sosial dalam bentuk Pondok Pesantren. Pondok Pesantren Darul Funun El-Abbasiyah adalah pondok modern yang memfasilitasi pendidikan formal tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Dirintis sejak tahun 1854, berawal dari pengajian Surau non-formal, kemudian bermetamorfosis sebagai salah satu pionir pendidikan Islam modern di Nusantara. Pondok Pesantren Darul Funun El-Abbasiyah berada dibawah naungan Yayasan Darul Funun El-Abbasiyah yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Dalam perkembangannya pada tahun 1997 Yayasan perlu membuka kembali kelas Tsanawiyah dan Aliyah untuk memfasilitasi penduduk lokal dan dhuafa untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Saat ini Pondok Pesantren Darul Funun El-Abbasiyah memfasilitasi 530 siswa, dengan 398 siswa pada tingkat Tsanawiyah dan 132 siswa pada tingkat Aliyah. 60 siswa diantaranya masuk dalam program beasiswa dan dispensasi Darul Funun dalam kondisi sosial yatim ataupun fakir. Sebagian besar siswa Darul Funun adalah dhuafa (lebih 50%) yang berasal dari keluarga berpendidikan setingkat SD-SMA yang memiliki keterbatasan ekonomi dan akses produksi. Dalam penilaiannya masih banyak alumni Aliyah Pondok Pesantren kesulitan melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi dikarenakan keterbatasan ekonomi untuk merantau dan juga keterbatasan akses terhadap informasi akademik dan peningkatan keahlian di wilayah ini yang juga dikarenakan minimnya fasilitas infrastruktur pelatihan dan pendidikan tinggi.
Keberadaan BLK Komunitas Darulfunun memberikan peluang besar dalam peningkatan keahlian dan kemampuan teknis dari anak didik Pondok Pesantren dan juga potensi SDM di wilayah ini yang sejalan dengan visi Yayasan Darul Funun El-Abbasiyah dalam mengembangkan sumberdaya yang kompeten untuk berpartisipasi dalam pembangunan yang digiatkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Upaya peningkatan sumber daya manusia dengan keahlian teknis akan melibatkan peserta dari masyarakat umum dan dunia industri khususnya pada sektor pelayanan umum, UMKM, pertanian dan perkebunan, sehingga harapannya secara umum kompetensi dasar di masyarakat bisa perlahan ditingkatkan, yang akan memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pendidikan dan sumber daya manusia di area ini kedepannya.